Ali'Imran Ayat 188 لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اَتَوْا وَّيُحِبُّوْنَ اَنْ يُّحْمَدُوْا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوْا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِّنَ الْعَذَابِۚ وَلَهُمْ

Surah / Chapter Languages Arabic images with tashkeel without tashkeel Tafsir الجلالين English Transliteration Sahih International Muhsin Khan Pickthall Yusuf Ali Shakir Dr. Ghali Other Languages Albanian Azerbaijani Bosnian Chinese Czech Dutch Farsi Finnish French German Hausa Indonesian Italian Japanese Korean Malay Malayalam Maranao Norwegian Polish Portuguese Romanian Russian Somali Spanish Swahili Swedish Tatar Thai Turkish Urdu Uzbek Bangla Tamil Loading... Surat 'Āli `Imrān Family of Imran - سورة آل عمران Sahih InternationalMuhammad is not but a messenger. [Other] messengers have passed on before him. So if he was to die or be killed, would you turn back on your heels [to unbelief]? And he who turns back on his heels will never harm Allah at all; but Allah will reward the grateful. Copyright © All rights reserved. Back to full Surah. “Take on only as much as you can do of good deeds, for the best of deeds is that which is done consistently, even if it is little.”. Read Surah Imran Ayat 4 (3:4) with translation. Included verse by verse commentary with tafsir for those looking to learn about this ayah in detail. وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang murtad? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul yang sebelumnya telah berlalu beberapa orang rasul. Apakah jika ia wafat atau terbunuh seperti lainnya kamu berbalik ke belakang maksudnya kembali menjadi kafir. Kalimat akhir merupakan pertanyaan yang berarti sanggahan, artinya bukankah ia bukan sembahan kenapa kamu kembali? Barang siapa yang berbalik ke belakang, murtad, maka tidaklah ia memberi mudarat kepada Allah sedikit pun sebaliknya hanya memberi mudarat kepada dirinya sendiri dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur terhadap nikmat-karunia-Nya. Pada saat tersebar isu terbunuhnya Nabi Muhammad para perang Uhud, sebagian orang Islam ada yang berniat hendak keluar dari agama murtad. Allah menyayangkan hal itu terjadi pada mereka dengan mengatakan, "Muhammad hanyalah seorang rasul, sama seperti rasul-rasul yang telah mati sebelumnya. Ia sendiri akan mati dan berlalu sebagaimana mereka telah mati dan berlalu. Oleh karena itu, apabila ia mati, apakah kalian akan kembali berbalik kepada kekufuran?" Barangsiapa kembali kepada kekufuran setelah menyatakan keimanan, tidak akan merugikan Allah sedikit pun, bahkan akan merugikan diri mereka sendiri mereka terancam siksaan. Allah akan selalu memberi pahala kepada mereka yang tetap teguh dalam keislaman dan mensyukuri nikmat-Nya. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Nabi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang manusia yang diangkat Allah menjadi rasul. Rasul-rasul sebelumnya telah wafat. Ada yang wafat karena terbunuh dan ada pula yang karena sakit biasa. Karena itu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam juga akan wafat seperti halnya rasul-rasul yang terdahulu itu. Di waktu berkecamuknya perang Uhud tersiarlah berita bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mati terbunuh. Berita ini mengacaukan kaum muslimin, sehingga ada yang bermaksud meminta perlindungan kepada Abu Sufyan pemimpin kaum Quraisy. Sementara itu orang-orang munafik mengatakan bahwa kalau Nabi Muhammad itu seorang Nabi tentulah dia tidak akan mati terbunuh. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk menenteramkan hati kaum muslimin dan membantah kata-kata orang-orang munafik itu. Sahih Bukhari bab Jihad. Abu Bakar radhiyallahu 'anhu iuga membacakan ayat ini ketika terjadi kegelisahan di kalangan para sahabat di hari wafatnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menenteramkan Umar Ibnul Khaththab radhiyallahu 'anhu. dan sahabat-sahabat yang tidak percaya tentang wafatnya Nabi itu. Sahih Bukhari bab Ketakwaan Sahabat. Di dalam kisah ini terdapat dalil keutamaan Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu 'anhu. Bahkan hanya merugikan dirinya sendiri. Hal itu, karena Allah tidak butuh kepadanya dan akan tetap menegakkan agama-Nya serta menguatkan hamba-hamba-Nya yang mukmin. Yakni orang-orang yang tetap teguh pendirian. Surat Ali 'Imran Ayat 44. Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ 144 وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ 145 وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ 146 وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ 147 فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآخِرَةِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ 148 Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang murtad? Barang siapa yang berbalik ke belakang. maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan pula kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut nya yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh. Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada doa mereka selain ucapan “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Setelah kaum muslim mengalami kekalahan dan terpukul mundur dalam perang uhud serta banyak yang gugur diantara mereka, maka setan berseru, “Ingatlah, sesungguhnya Muhammad telah terbunuh!” Ibnu Qumaiah kembali kepada pasukan kaum musyrik, lalu berkata kepada mereka, “Aku telah membunuh Muhammad.” Padahal sesungguhnya dia hanya memukul Rasulullah saw dan melukai kepala beliau. Tetapi seruan tersebut memang mempengaruhi sebagian besar pasukan kaum muslim sehingga mereka menyangka bahwa Rasulullah Saw. benar-benar telah terbunuh gugur, dan mereka berkeyakinan bahwa terbunuh adalah suatu hal yang mungkin terjadi pada diri Rasulullah Saw. Seperti yang dikisahkan oleh Allah Swt. perihal nasib yang dialami oleh banyak nabi terdahulu. Maka mereka menjadi kendur semangatnya dan lemah serta mundur dari medan perang; sehubungan dengan peristiwa inilah diturunkan firman-Nya {وَمَا مُحَمَّدٌ إِلا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ} Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Ali Imran 144, hingga akhir ayat. Yakni dia mempunyai teladan pada mereka dalam hal kerasulan, juga dalam hal dapat terbunuh sebagaimana banyak dari kalangan mereka yang dibunuh oleh kaumnya. Ibnu Abu Nujaih meriwayatkan dari ayahnya, bahwa seorang lelaki dari kalangan Muhajirin bersua dengan seorang lelaki dari kalangan Ansar dalam medan perang, sedangkan orang Ansar itu tubuhnya dipenuhi oleh darah dari lukanya. Lalu lelaki Muhajirin berkata kepadanya, “Hai Fulan, tahukah kamu bahwa Muhammad Saw. telah terbunuh?” Maka lelaki Ansar itu menjawab, “Jika Muhammad telah terbunuh, berarti beliau telah menyampaikan risalahnya. Karena itu, berperanglah kalian untuk membela agama kalian.” Lalu turunlah firman-Nya Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Ali Imran 144 Al-Hafiz Abu Bakar Al-Baihaqi meriwayatkannya di dalam kitab Dalailun Nubuwwah; kemudian ia mengatakan bahwa hadis ini berpredikat munkar mengingat ada di antara perawinya yang daif. ******************* {أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ} Apakah jika dia wafat atau dibunuh kalian berbalik ke belakang? Ali Imran 144 Yakni kalian mundur ke belakang. {وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ} Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Ali Imran 144 Yang dimaksud dengan orang-orang yang bersyukur’ ialah mereka yang menjalankan ketaatan kepada-Nya, berperang membela agama-Nya, dan mengikuti Rasul-Nya, baik sewaktu beliau masih hidup ataupun sudah wafat. Demikian pula telah ditetapkan di dalam kitab-kitab sahih serta kitab-kitab musnad, juga kitab-kitab sunnah serta kitab-kitab Islam lainnya sebuah hadis yang diriwayatkan melalui berbagai jalur yang memberikan pengertian adanya suatu kepastian. Kami mengetengahkan hal tersebut di dalam kedua kitab Musnad Syaikhain, yaitu Abu Bakar dan Umar radiyallahu anhuma. Disebutkan bahwa ketika Rasulullah Saw. wafat, Abu Bakar As-Siddiq membacakan ayat ini. Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Bukair, telah menceritakan kepada kami Al-Lais, dari Aqil, dari Ibnu Syihab, telah menceritakan kepadaku Abu Salamah, bahwa Siti Aisyah menceritakan kepadanya bahwa Abu Bakar di hari wafatnya Rasulullah Saw. tiba memakai kendaraan kuda dari tempat tinggalnya yang terletak di As-Sanah, lalu ia turun dan masuk ke dalam Masjid Nabawi. Orang-orang tidak ada yang berbicara, hingga Abu Bakar masuk menemui Siti Aisyah. Lalu menuju ke arah jenazah Rasulullah Saw. yang saat itu telah diselimuti dengan kain hibarah kain yang bersalur. Kemudian ia Membuka penutup wajah Rasulullah Saw., lalu menangkupinya dan menciuminya seraya menangis. Setelah itu Abu Bakar berkata Demi Ayah dan Ibuku menjadi tebusanmu. Demi Allah, Allah tidak akan menghimpun dua kematian pada dirimu. Adapun kematian yang telah ditetapkan atas dirimu sekarang telah engkau laksanakan, Az-Zuhri mengatakan telah menceritakan kepadaku Abu Salamah, dari Ibnu Abbas bahwa ketika Umar sedang berbicara dengan orang-orang, Abu Bakar keluar, lalu berkata, “Duduklah kamu, hai Umar.” Lalu Abu Bakar berkata Amma ba’du Barang siapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah wafat Dan barang siapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah hidup kekal dan tidak akan mati. Kemudian Ia membacakan firman-Nya Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul Sampai dengan firman-Nya dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Ali Imran 144 Selanjutnya Ibnu Abbas mengatakan, “Demi Allah, seakan-akan orang-orang tidak menyadari bahwa Allah Swt. telah menurunkan ayat ini sebelum Abu Bakar membacakannya kepada mereka. Maka semua orang ikut membacakannya bersama bacaan Abu Bakar dan tidak ada seorang pun yang mendengarnya melainkan ia ikut membacanya.” Telah menceritakan kepadaku Sa’id ibnul Musayab bahwa sahabat Umar pernah mengatakan, “Demi Allah aku masih dalam keadaan belum sadar kecuali setelah aku mendengar Abu Bakar rnembacakannya, maka tubuhku penuh dengan keringat hingga kedua kakiku tidak dapat menopang diriku lagi karena lemas, hingga aku terjatuh ke tanah.” Abul Qasim At-Tabrani mengatakan telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Abdul Aziz, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Hammad ibnu Talhah Al-Qainad. telah menceritakan kepada kami Asbat ibnu Nasr dari samak ibnu Harb. dari ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa sahabat ali —-semasa Rasulullah Saw. masih hidup— pernah membacakan firman-Nya Apakah jika dia wafat atau terbunuh kalian berbalik ke belakang? Ali lmran 144, hingga akhir ayat. Lalu ia berkata “Demi Allah. kami tidak akan berbalik mundur ke belakang setelah Allah memberi kami petunjuk. Demi Allah, sekiranya beliau wafat atau terbunuh, sungguh aku akan tetap bertempur meneruskan perjuangannya hingga tetes darah penghabisan. Demi Allah, sesungguhnya aku adalah saudaranya, walinya anak paman-nya, dan ahli warisnya. siapakah orangnya yang lebih berhak terhadap beliau selain daripada diriku sendiri.” ******************* Firman Allah Swt. وَما كانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتاباً مُؤَجَّلًا Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Ali Imran 145 Artinya, tidak ada seorang pun yang mati melainkan berdasarkan takdir Allah dan setelah ia memenuhi waktu yang telah ditetapkan oleh Allah untuknya. Karena itulah dalam ayat ini diungkapkan {كِتَابًا مُؤَجَّلا} sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Ali Imran 145 Makna ayat ini sama dengan ayat lain, yaitu firman-Nya وَما يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلَّا فِي كِتابٍ Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan sudah ditetapkan dalam Kitab Lauh Mahfuz. Fathir 11 Seperti firman-Nya yang lain, yaitu هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضى أَجَلًا وَأَجَلٌ مُسَمًّى عِنْدَهُ Dialah Yang menciptakan kalian dari tanah, sesudah itu ditentukan-Nya ajal kematian kalian dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan untuk berbangkit yang ada pada sisi-Nya yang Dia sendirilah mengetahuinya. Al-An’am 2 Ayat ini mengandung makna yang memberikan semangat kepada orang-orang yang pengecut dan membangkitkan keberanian mereka untuk berperang. Sesungguhnya maju dan menggeluti peperangan tidak dapat mengurangi atau menambah umur. Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim, telah menceritakan kepada kami Al-Abbas ibnu Yazid Al-Abdi, bahwa ia pernah mendengar Abu Mu’awiyah meriwayatkan dari Al-A’masy, dari Habib ibnu Zabyan yang mengatakan bahwa seorang lelaki dari kalangan pasukan kaum muslim yang dikenal dengan nama Hijr ibnu Addi berkata, “Apakah gerangan yang menghambat kalian untuk menyeberangi Sungai Tigris ini untuk menghadapi musuh kita, padahal seseorang tidak akan mati kecuali dengan seizin Allah menurut ketetapan waktu yang telah ditentukan-Nya.” Selanjutnya lelaki itu maju, menyeberangi Sungai Tigris dengan kudanya. Ketika ia maju, maka semua pasukan kaum muslim mengikuti jejaknya. Ketika musuh melihat mereka berani menyeberangi sungai itu, maka musuh mereka menjadi kecut dan takut, lalu mereka lari. ******************* Firman Allah Swt. {وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا} Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu; dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan pula kepadanya pahala akhirat. Ali Imran 145 Yakni barang siapa yang amalnya hanya untuk dunia saja, niscaya dia akan mendapatkannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuknya, sedangkan di akhirat nanti ia tidak mendapat bagian apa pun. Barang siapa yang berniat dengan amalnya untuk pahala akhirat, niscaya Allah akan memberinya, juga diberikan apa yang telah dibagikan oleh Allah untuknya dalam kehidupan dunia ini. Seperti yang dijelaskan oleh ayat lain, yaitu firman-Nya {مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ} Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat. akan Kami tambah keutungan itu baginya; dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan Kepadanya sebagian dari keumungan di dunia dan tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat. Asy-Syura 20 مَنْ كانَ يُرِيدُ الْعاجِلَةَ عَجَّلْنا لَهُ فِيها مَا نَشاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلاها مَذْمُوماً مَدْحُوراً وَمَنْ أَرادَ الْآخِرَةَ وَسَعى لَها سَعْيَها وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولئِكَ كانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُوراً Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang duniawi, maka kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki dan kami tentukan baginya neraka jahannam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia mukmin maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan kebaikan. Al-Isra 18-19 Karena itulah maka dalam ayat berikut ini disebutkan melalui firman-Nya {وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ} Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Al- Imran 145 Yakni Kami akan memberikan kepada mereka sebapan anugerah dan ranmat Kami di dunia dan akhirat sebanding dengan rasa syukur dan amal mereka. ******************* Kemudian Allah Swt. menghibur kaum mukmin dari musibah yang telah menimpa mereka dalam Perang Uhud, yang sebelum itu mempengaruhi jiwa mereka. Untuk itu Allah Swt. berfirman {وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ} Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa. Ali Imran 146 Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah berapa banyak nabi yang terbunuh dan terbunuh pula bersamanya sejumlah besar pengikutnya yang bertakwa. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir, karena sesungguhnya dia mengatakan, “Adapun orang-orang yang membaca qutila ma’ahu ribbiyyuna kasir, sesungguhnya mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan orang yang terbunuh ialah nabi dan sebagian dari para ulama yang mengikutinya, bukan seluruhnya. Kemudian dinafikan ditiadakan rasa lesu dan lemah dari orang-orang yang tersisa yang tidak terbunuh.” Ibnu Jarir mengatakan bahwa orang yang membaca qatala mengemukakan alasan yang menjadi pilihannya itu, bahwa seandainya mereka terbunuh, maka firman Allah Swt. yang mengatakan Mereka tidak menjadi lemah. Ali Imran 146 tidak mempunyai kaitan yang dapat dimengerti, mengingat mustahil bila mereka digambarkan sebagai orang-orang yang tidak lemah dan tidak lesu setelah mereka terbunuh. Kemudian Ibnu Jarir memilih pendapat ulama yang membaca qutila ma’ahu ribbiyyuna kasir yang terbunuh bersamanya sejumlah besar dari para pengikutnya. Alasannya ialah karena Allah Swt. melalui ayat ini dan ayat-ayat sebelumnya menegur orang-orang yang lari karena kalah dalam Perang Uhud dan meninggalkan medan perang ketika mereka mendengar seruan yang mengatakan bahwa Muhammad telah terbunuh. Maka Allah mencela dan menegur mereka karena mereka melarikan diri dan meninggalkan medan perang. Allah berfirman kepada mereka Apakah jika dia wafat atau dibunuh, lalu kalian berbalik ke belakang? Ali Imran 144 Yaitu kalian murtad dari agama kalian, hai orang-orang mukmin? Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah berapa banyaknya nabi yang terbunuh di hadapannya sejumlah besar dari para pengikutnya yang setia. Pendapat Ibnu Ishaq di dalam kitab As-Sirah menunjukkan pengertian yang lain, karena sesungguhnya dia mengatakan bahwa berapa banyaknya nabi yang terbunuh, padahal dia ditemani oleh sejumlah orang yang banyak, tetapi ternyata para pengikutnya tidak lesu dan tidak lemah dalam meneruskan perjuangan nabi mereka sesudah nabi mereka tiada. Mereka tidak takut menghadapi musuh mereka dan tidak menyerah kepada musuh karena kekalahan yang mereka derita dalam jihad demi membela Allah dan agama mereka. Sikap seperti inilah yang dinamakan sifat sabar. Allah menyukai orang-orang yang sabar. Ali Imran 146 Dengan demikian, berarti ia menjadikan firman-Nya sedangkan ia ditemani oleh sejumlah besar pengikutnya yang bertakwa. Ali Imran 146 sebagai jumlah hal kata keterangan keadaan. Pendapat ini ternyata mendapat dukungan dari As-Suhaili, dan ia membela pendapat ini dengan pembelaan yang berlebihan. Tetapi dia memang beralasan karena berdasarkan firman-Nya Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka. Ali Imran 146, hingga akhir ayat. Hal yang sama diriwayatkan oleh Al-Umawi di dalam kitab Al-Magazi, yang ia nukil dari kitab Muhammad ibnu Ibrahim; tiada orang lain yang meriwayatkan pendapat ini selain dia. Sebagian dari mereka ada yang membaca firman-Nya yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya. Ali Imran 146 Yang dimaksud dengan ribbiyyuna ialah ribuan. Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, Ikrimah, Al-Hasan, Qatadah, As-Saddi, Ar-Rabi’, dan Ata Al-Khurrasani semuanya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ribbiyyuna ialah jamaah-jamaah yang banyak jumlahnya. Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma’mar, dari ibnul Hasan, sehubungan dengan firman-Nya sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa. Ali Imran 146 Yang dimaksud dengan ribbiyyuna kasir ialah ulama yang banyak jumlahnya. Diriwayatkan pula dari Ma’mar, dari ibnul Hasan, bahwa mereka adalah para ulama yang sabar, yakni yang berbakti dan bertakwa. Ibnu Jarir meriwayatkan dari salah seorang ahli nahwu Basrah, bahwa ribbiyyun adalah orang-orang yang menyembah Rabb Tuhan Yang Mahaagung lagi Mahatinggi. Ibnu Jarir mengatakan bahwa pendapat ini disanggah oleh sebagian dari kalangan mereka. Disebutkan bahwa seandainya makna yang dimaksud adalah seperti itu, niscaya huruf ra-nya di-fathah-kan hingga menjadi rabbiyyun. Ibnu Zaid mengatakan bahwa ribbiyyuna adalah para pengikut dan rakyat, sedangkan rabbabiyyun artinya para penguasa. ******************* {فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا} Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh. Ali Imran 146 Menurut Qatadah dan Ar-Rabi’ ibnu Anas, makna firman-Nya dan mereka sama sekali tidak lesu. Ali Imran 146 Yakni mereka tidak lemah semangat karena terbunuhnya nabi mereka. dan tidak pula mereka menyerah. Ali Imran 146 Yaitu mereka sama sekali tidak pernah mundur dari kewajiban membantu nabi-nabi mereka dan agama mereka, yakni dengan berperang meneruskan perjuangan nabi Allah hingga bersua dengan Allah, sampai titik darah penghabisan. Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya dan tidak pula mereka menyerah. Ali Imran 146 Maksudnya, tunduk dan menyerah kepada musuh. Menurut Ibnu Zaid, artinya mereka tidak pernah menyerah kepada musuh mereka. Menurut Muhammad ibnu Ishaq, As-Saddi, dan Qatadah, semangat juang mereka sama sekali tidak pernah kendur karena bencana yang menimpa mereka, yaitu ketika nabi mereka terbunuh. ******************* {وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ. وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ} Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada doa mereka selain ucapan, “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” Ali Imran 146 — 147 Yakni mereka tidak mengucapkan kecuali hanya doa tersebut. {فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا} Karena itu, Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia. Ali Imran 148 Yaitu berupa pertolongan, kemenangan, dan akibat yang terpuji. {وَحُسْنَ ثَوَابِ الآخِرَةِ} dan pahala yang baik di akhirat. Ali Imran 148 Artinya, dihimpunkan bagi mereka pahala di dunia dan pahala akhirat. {وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ} Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Ali Imran 148

Quran 3 Verse 1 Explanation. For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Imran ayat 1, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir.

فَـَٔاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ ثَوَابَ ٱلدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ ٱلْءَاخِرَةِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ Arab-Latin Fa ātāhumullāhu ṡawābad-dun-yā wa ḥusna ṡawābil-ākhirah, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīnArtinya Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Ali 'Imran 147 ✵ Ali 'Imran 149 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat Ali Imran Ayat 148 Paragraf di atas merupakan Surat Ali Imran Ayat 148 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah menarik dari ayat ini. Didapatkan pelbagai penjabaran dari para pakar tafsir berkaitan isi surat Ali Imran ayat 148, di antaranya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaMaka Allah memberikan kepada orang-orang yang sabar itu balasan mereka di dunia dalam bentuk kemenangan atas musuh-musuh mereka dan dengan kekuasaan penuh bagi mereka di muka bumi dan dengan balasan yang baik lagi agung di akhirat,yaitu surga-surga yang penuh kenikmatan. Dan Allah menyukai tiap-tiap orang yang memperbagus ibadahnya kepada Tuhannya dan muamalahnya kepada sesama makhlukNya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram148. Maka Allah memberi mereka ganjaran dunia dengan memberikan kemenangan dan kejayaan. Dan juga memberi mereka ganjaran yang baik di akhirat dengan meridai mereka dan melimpahkan kenikmatan yang tiada tara di dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik dalam ibadah dan muamalah mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah148. Maka Allah mengabulkan doa mereka dan memuliakan mereka dengan kemenangan dan kejayaan di dunia dan meraih surga di akhirat. Allah mencintai orang yang baik dalam beramal dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah148. فَـَٔاتَىٰهُمُ اللهُ Karena itu Allah memberikan kepada mereka Yakni karena doa mereka. ثَوَابَ الدُّنْيَا pahala di dunia Berupa kemenangan, harta rampasan, kemuliaan, dan lainnya. وَحُسْنَ ثَوَابِ الْاٰخِرَةِ ۗ dan pahala yang baik di akhirat Yakni berupa kenikmatan di surga. وَاللهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَDan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan Yakni kebaikan dalam urusan perang dan lainnya, sehingga Allah membaikkan pahala mereka di dunia dan di akhirat.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah148 Karena kesungguhan dan kesabaran mereka Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia berupa pertolongan dan ghanimah. Dan pahala yang baik di akhirat yaitu surga dan berbagai kenikmatannya. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan dengan ikhlas hanya karena Allah.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahLalu Allah menganugerahi mereka} memberi mereka {pahala dunia dan pahala yang baik di akhirat} pahala akhirat yang baik yaitu surge {Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H148. “Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia, ” berupa pembelaan dan kemenangan serta harta rampasan perang, “dan pahala yang baik di akhirat”, yaitu kemenangan dengan mendapatkan keridhaan Rabb mereka dan kenikmatan yang abadi yang terlepas dari segala rintangan. Tidaklah mereka memperoleh itu semua melainkan karena mereka telah berbuat amalan yang baik untukNya hingga Dia memberikan balasan untuk mereka dengan balasan yang terbaik. Karena itu Allah berfirman, “Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” dalam beribadah kepada Sang Pencipta dan bermuamalah dengan makhluk. Dan termasuk berbuat baik itu adalah dia melakukan sesuatu dalam memerangi musuh sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman tersebut. Kemudian Allah berfirman,📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ali Imran ayat 148 Maka Allah beri kepada mereka ganjaran dunia dan ganjaran akhirat yang baik; dan Allah itu kasih kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, dunia dapat berupa kemenangan, memperoleh harta rampasan, pujian-pujian dan lain-lain. Berupa mendapatkan surga dan keridhaan Allah. Baik dalam beribadah kepada Allah maupun dalam bermu'amalah kepada sesama manusia. Termasuk ihsan pula adalah melakukan hal yang serupa dengan generasi sebelum mereka dalam berjihad melawan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali Imran Ayat 148Maka Allah mengabulkan doa mereka dan memberi mereka pahala di dunia berupa kemenangan, memperoleh harta rampasan perang, nama baik dan kehormatan, dan pahala yang baik di akhirat, yaitu surga dan keridaan Allah. Dan Allah mencintai, memberi anugrah kepada orang-orang yang berbuat kebaikansetelah dijelaskan bahwa orang yang berbuat kebaikan akan mendapatkan anugerah di dunia maupun akhirat, ayat ini mengingatkan bahwa mengikuti orang-orang kafir akan mengakibatkan kerugian bahkan kegagalan. Wahai orang-orang yang beriman! jika kamu menaati dan tunduk pada saran orang-orang yang kafir yang bertentangan dengan tuntunan Allah dan rasul-Nya, niscaya mereka akan mengembalikan kamu ke belakang, yaitu murtad. Jika hal itu kamu lakukan maka kamu akan kembali menjadi orang yang rugi di dunia dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah beragam penjelasan dari banyak ulama berkaitan makna dan arti surat Ali Imran ayat 148 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan bagi kita semua. Dukung perjuangan kami dengan mencantumkan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Cukup Sering Dikunjungi Terdapat banyak halaman yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat An-Nahl 114, Al-Fatihah 5, Al-Ma’idah 48, Al-Anbiya 30, Al-A’raf 54, Al-Humazah. Juga Al-Muthaffifin, Ali Imran 190, At-Tin 4, At-Taubah, Al-Fatihah 4, An-Nisa. An-Nahl 114Al-Fatihah 5Al-Ma’idah 48Al-Anbiya 30Al-A’raf 54Al-HumazahAl-MuthaffifinAli Imran 190At-Tin 4At-TaubahAl-Fatihah 4An-Nisa Pencarian albaqarah ayat 62, al baqarah ayat 119, an nisa 21, كل نفس ذائقة الموت artinya, surat anisa ayat 11 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang

Al Quran diturunkan oleh Allah SWT pada bulan Suci Ramadhan. Oleh karenanya, selagi kita masih berada di bulan Suci Ramadhan, mari kita perbanyak membaca Al

Էкраβጹβ չомιкасаИጫаχէрсևኦ ዢα
Еλ к ኬцеհаզаվаሀεф зеየасраτ нኅйиբичир
Оσенըቭ пеጃиρАнጄպ кαգуֆуνэм νи
Υφ ባαլየኧխጱоба уձеվиՓምтуጾ ևщоቱጀ
Ηθቢ иኜиչխጤ ι
The Prophet of Islam: a great blessing for the Humanity. Verse 164 speaks of the great favour Allah has shown to the Muslims by sending the Holy Prophet ﷺ towards them. The basic functions assigned to him are also mentioned in the same verse. These are the same functions which were attributed to him in the prayer of Sayyidna Ibrahim (علیہ
surah ali imran ayat 144 148
Tafseer(Urdu) - Surah Al Imran - 148 - 184. Shemaroo. Tafseer (Urdu) - Surah Al Imran - 110 - 120 Tafseer (Urdu) - Surah Al Baqarah - 144 - 147. Shemaroo. Tafseer (Urdu) - Surah Al Baqarah - 142 - 143 Singh Neha Kakkar Honey Singh Atif Aslam A R Rahman Lata Mangeshkar Kishore Kumar Armaan Malik Sunidhi Chauhan Nusrat Fateh Ali Khan Taupik Lubis. - Rabu, 23 Februari 2022 | 08:42 WIB. Al-Qur'an surat Al Fatihah lengkap dengan latin, terjemah, dan tafsirnya (Unsplash/Masjid MABA) " Pemilik hari pembalasan ". Tafsirnya: Dan Dialah Penguasa satu-satunya pada hari kiamat, hari penghitungan dan pembalasan. Wewenang-Nya pada hari itu bersifat mutlak dan tidak disekutui oleh suatu
Artinya, " Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang ". Tafsirnya: Surat ini dimulai dengan menyebut nama Allah–satu-satunya Tuhan yang berhak disembah–Yang memiliki seluruh sifat kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan. Baca Juga: Inilah keistimewaan Surat Al Fatihah! oleh Ustadz Adi Hidayat.
You were not with them when they cast lots to decide who would be Mary’s guardian, nor were you there when they argued ˹about it˺. Tip: try navigating with ctrl K. 1Al-Fatihah. 2Al-Baqarah. 3Ali 'Imran. 4An-Nisa.
Surat 'Ali `Imran [verse 144] - Muhammad is not but a messenger. [Other] messengers have passed on before him. So if he was to die or be killed, would you turn back on your heels [to unbelief]? And he who turns back on his heels will never harm Allah at all; but Allah will reward the grateful.
\n \n\n \nsurah ali imran ayat 144 148

148. Maka Allah memberi mereka pahala di dunia-* dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. Ayat 144, Nabi Muhammad Saw. adalah seorang manusia yang diangkat Allah Swt. menjadi rasul. Rasul-rasul sebelumnya telah wafat karena terbunuh, ada pula yang wafat karena sakit.

Surat Ali 'Imran Ayat 142. أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang DaftarSurat. 3. Ali 'Imran. Ayat 14. QS. Ali 'Imran Ayat 14. زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ Surah Al Imran (Ayat 144 to 148) Beautiful and reverent recitation in a video: Surah Al Imran (Ayat 144 to 148), a world of tranquility and devotion with a peaceful and distinct recitation, the pleasure of listening to the Holy Quran and the beauty of Tajweed, with: Surah Al Imran (Ayat 144 to 148), a recitation that takes you on a journey filled with serenity.
Terkait Surah An-Nisa' ayat 157, ulama Lebanon Mahmoud M. Ayoub menyatakan, "Al-Qur'an, seperti telah kita bahas, tidak menyangkal kematian Al-Masih. Sebaliknya, itu menantang manusia yang dalam kebodohan mereka telah menipu diri mereka sendiri untuk percaya bahwa mereka akan mengalahkan firman Ilahi, Isa Al-Masih, utusan Allah.
Ayat144. QS. Ali 'Imran. Ayat 146. Share Ayat. Advertisement. Advertisement. Rekomendasi. Tahun Baru Islam, Cak Imin Ajak Milenial Tingkatkan Cinta pada Islam & Nasionalisme. Arti Kata Amin dalam Islam, Ucapan Singkat Pelebur Dosa. Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 2022, Ketahui Waktu Terbaik Membacanya.
\n \nsurah ali imran ayat 144 148
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 44 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beraneka penafsiran dari berbagai ahli tafsir mengenai kandungan surat Ali ‘Imran ayat 44, di antaranya seperti berikut: 📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia.
LMrbK.